CaraMerawat Gigi Berlubang. Gigi berlubang -- juga dikenal sebagai karies -- adalah lubang pada gigi yang disebabkan adanya kerusakan pada gigi. Karies terbentuk karena timbunan plak dan bakteri di permukaan gigi, perawatan kesehatan gigi yang buruk, dan (menurut beberapa dokter gigi) kurangnya mineral penting dalam makanan yang dikonsumsi.
Jikainstitusi yang Anda sebutkan mewajibkan calon karyawannya menjalani pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, mungkin saja kondisi gigi Anda yang berlubang dan retak bisa menghambat kelulusan Anda. Sebaliknya, jika tidak ada syarat pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dari institusi tersebut, maka hal ini semestinya tidak menjadi kendala kelulusan Anda.
Sayajawab, bagi anda yang ingin mengikuti seleksi TNI atau Polri, sebaiknya datang terlebih dahulu ke dokter gigi jauh-jauh hari (jangan mendadak), lakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara menyeluruh, apabila ada gigi yang berlubang sebisa mungkin dipertahankan, dirawat, atau ditambal. Tahapan gigi berlubang (sumber gambar : istimewa)
Pemeriksaan adanya gigi berlubang atau tidak - pemeriksaan karang gigi - Deteksi penyakit gigi lainnya 3. Tes mata - Deteksi apakah mempunyai gangguan penglihatan seperti plus atau minus - Deteksi buta warna dengan cara membaca angka 4. Tes pendengaran
ApaSaja Yang Menggugurkan Di Tes Kesehatan Penerimaan Polri 2022. Setelah seleksi berkas para peserta calon Tamtama, Brigadir, Akpol dan SIPSS akan menghadapi tes selanjutnya yaitu tes Kesehatan Pertama yaitu tes kesehatan bagian luar tubuh. Pada dasarnya tes kesehatan pertama sudah bisa di lihat dengan bantuan rekan anda sehingga bisa di
Termasukkematian jaringan pulpa pada gigi. "Jadi giginya itu terkena trauma hebat akibat jatuh kemudian mengalami kematian pulpa," kata Anastasia. 5. Ibu mengonsumsi antibiotik tertentu saat
. Memiliki gigi berlubang tentu dapat mengganggu. Selain menimbulkan nyeri dan membuat makanan mudah terselip, gigi berlubang juga dapat mengganggu penampilan serta menimbulkan bau mulut. Hal ini tentu mengganggu hidup sehat Anda. Untuk mengobatinya, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Cara mengatasi gigi berlubang yang tepat, akan dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan lubang gigi. Semakin dini pengobatan dimulai, maka tingkat keberhasilannya pun akan semakin baik. Cara mengatasi gigi berlubang sesuai anjuran dokter gigi Gigi berlubang hanya bisa diatasi oleh dokter gigi dan cara mengatasinya pun bisa berbeda untuk satu orang dengan orang lainnya. Beberapa prosedur yang umumnya dilakukan adalah 1. Pemberian fluoride Perawatan ini dilakukan apabila kondisi gigi berlubang masih dalam tahap awal, dan belum terbentuk lubang yang besar. Pemberian fluoride dilakukan dengan tujuan memicu kembali pembentukan mineral di lapisan terluar gigi enamel. Fluoride dapat diberikan dalam bentuk cairan maupun gel. Fluoride tersebut akan disikatkan secara halus di gigi, atau dengan dioleskan di permukaan gigi. Fluoride juga dapat berperan sebagai bahan yang dapat mencegah terbentuknya gigi berlubang. Bahan ini dapat berfungsi sebagai penguat lapisan gigi dan melindunginya dari asam dan plak yang merupakan penyebab gigi berlubang. Karena itu, ia seringkali digunakan sebagai bahan aktif pada pasta gigi. 2. Penambalan gigi Apabila lubang pada gigi telah berkembang hingga lapisan yang lebih dalam dari fase awal, maka dokter akan melakukan penambalan pada gigi Anda. Saat ini, bahan tambal gigi yang paling sering digunakan adalah resin komposit. Sebelum menambal, dokter akan membersihkan kotoran yang menempel di lubang gigi menggunakan bur. Setelah bersih, dokter akan menempatkan bahan pelapis sebelum menempatkan bahan tambal ke dalam lubang gigi. Setelah bahan pelapis ditempatkan, dokter akan mengisi lubang tersebut dengan bahan tambal seperti resin komposit, kemudian membentuknya sesuai dengan bentuk dan warna gigi asli. Jika telah selesai, dokter akan mengarahkan sinar khusus untuk mengeraskan bahan tambal tersebut. 3. Pemasangan mahkota jaket Pada lubang gigi yang sudah sangat meluas hingga hanya menyisakan sedikit bagian dari mahkota gigi namun akarnya masih kuat, maka akan dilakukan pemasangan mahkota jaket. Sama seperti namanya, mahkota jaket dapat diibaratkan seperti jaket yang menutupi seluruh bagian gigi asli dari gigi berlubang tersebut. Mahkota jaket dapat terbuat dari resin, porselen, metal, maupun campuran porselen dan metal. Sebelum memasangkan mahkota jaket ke gigi, dokter akan terlebih dulu merawat gigi yang berlubang dengan membersihkannya atau melakukan perawatan saluran akar, apabila diperlukan. 4. Perawatan saluran akar Perawatan saluran akar dilakukan apabila gigi sudah berlubang sangat dalam, hingga memengaruhi saraf gigi. Perawatan saluran akar dilakukan pada gigi yang sarafnya sudah rusak parah, atau sudah mati. Pada perawatan ini, saraf gigi yang mati akan diambil dan diganti dengan bahan khusus. Setelah perawatan saraf dilakukan, maka akan dilanjutkan dengan penambalan seperti biasa atau dokter dapat memasang mahkota jaket. 5. Pencabutan gigi Pencabutan gigi dilakukan sebagai pilihan terakhir, apabila gigi sudah tidak dapat dirawat lagi dengan cara lain, karena kerusakannya sangat parah. Pencabutan gigi akan menyisakan ruang antargigi yang dapat memicu terjadinya pergeseran gigi-gigi di sebelahnya, apabila tidak diganti dengan gigi palsu. Sehingga, dokter akan menganjurkan Anda untuk memasang gigi palsu setelah melakukan prosedur cabut gigi. Bagi Anda yang memiliki gigi berlubang, segeralah berobat ke dokter gigi sebelum lubang berkembang menjadi semakin parah. Jangan hanya mengandalkan obat untuk mengatasi gigi berlubang. Sebab, obat hanya akan membantu meredakan nyeri sementara, tanpa mengatasi inti dari masalah gigi berlubang. Baca JugaBolehkah Cabut Gigi Saat Haid? Ini Saran dari AhliDeretan Antibiotik untuk Sakit Gigi dan Efek SampingnyaMengenal Hyperdontia, Kondisi Kelebihan Jumlah Gigi di Mulut yang Bisa Ganggu Penampilan Cara mencegah gigi kembali berlubang Gigi berlubang bisa kembali terjadi apabila setelah menjalani perawatan, Anda tidak menjaga kesehatan gigi dengan baik. Karena itu, untuk mencegah gigi kembali rusak, lakukanlah beberapa langkah di bawah ini. Menyikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur Bersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi atau dental floss agar tidak ada sisa makanan yang tertinggal Berkumur dengan obat kumur untuk dapatkan perlindugan maksimal untuk gigi Anda Konsumsi makanan yang bergizi untuk gigi seperti makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang bisa membuat gigi berlubang, seperti yang manis dan lengket, secara berlebihan Periksa gigi secara berkala ke dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan sekali Sikat gigi setelah konsumsi makanan manis atau jika tidak memungkinkan, kumurlah dengan air putih Berhenti merokok karena rokok bisa membuat gigi menjadi rusak Setelah memahani cara mengatasi gigi berlubang dan mencegahnya kembali muncul, diharapkan kesadaran Anda untuk senantiasa menjaga kesehatan gigi dan mulut, meningkat. Jangan menunggu lubang di gigi berkembang jadi parah untuk memeriksakannya ke dokter. Semakin awal diperiksa, maka perawatan yang dilakukan akan semakin mudah dan juga murah.
Merasa sehat dan bugar saat akan menjalani tes kesehatan? Jangan senang dulu, waspadai jika gigi Anda berlubang! Simak penjelasannya di kesehatan bertujuan mengetahui riwayat penyakit dan mendeteksi dini kemungkinan adanya suatu penyakit yang belum diketahui. Pemeriksaan ini meliputi kesehatan gigi dan kesehatan menjadi salah satu syarat penting untuk bergabung dalam sebuah perusahaan. Sayangnya, beberapa orang cenderung menganggap remeh tes merasa kondisi tubuh fit untuk tes kesehatan, adanya masalah rongga mulut seperti gigi berlubang sering tidak disadari. Padahal, kondisi ini dapat memengaruhi dari 2Mengapa Gigi Berlubang Bisa Memengaruhi Hasil Tes?Gigi berlubang terjadi ketika bakteri penyebab pembusukan bersentuhan dengan gula dan pati dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Kemudian, bakteri tersebut menghasilkan asam yang menyerang lapisan permukaan gigi. Selain akan mengganggu kesehatan, gigi yang berlubang juga akan memengaruhi penilaian Anda. Artikel Lainnya Gigi Berlubang, Segera Dicabut atau Cukup Dirawat? Beberapa gangguan yang dapat terjadi jika lubang pada gigi dibiarkan tanpa perawatan di antaranya 1. Menimbulkan rasa sakit Gigi berlubang yang tidak dirawat lama-kelamaan akan membesar dan bertambah dalam. Lubang bisa menembus bagian rongga pulpa. Dalam rongga ini, terdapat saraf-saraf dan pembuluh darah. Jika lubang sudah mencapai rongga tersebut, rasa sakit yang hebat akan muncul dan mengganggu. Rasa sakit juga bisa menjalar hingga ke kepala. 2. Mengganggu aktivitas Rasa sakit akibat gigi bolong tentu akan membuat Anda enggan melakukan aktivitas sehari-hari. Selain sulit mengunyah makanan, rasa sakit juga akan mengganggu saat bekerja. Inilah yang dianggap dapat memengaruhi kinerja di perusahaan. Sebab, rasa nyeri yang tidak bisa ditahan pasti mengganggu aktivitas dan konsentrasi. 3. Menyebabkan bau mulut Bau mulut tidak sedap juga dapat timbul akibat gigi berlubang yang tidak diatasi. Kondisi ini tentu akan memengaruhi kepercayaan diri, terutama saat bertemu dan berkomunikasi dengan rekan kerja atau klien. Artikel Lainnya Kenali Penyebab Gigi Berlubang2 dari 2Atasi Gigi Berlubang Sebelum Tes KesehatanPada prinsipnya, gigi yang berlubang harus dirawat sesegera mungkin dan jangan dibiarkan, apalagi ditunggu sampai ada keluhan atau rasa sakit. Penyakit ini dapat diatasi dengan perawatan yang disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Perawatan yang dapat dilakukan di antaranya Penambalan langsung jika lubang masih sebatas dentin. Perawatan saluran akar jika lubang sudah mencapai rongga pulpa. Pencabutan jika lubang sudah tidak bisa dirawat lagi. Jika Anda memiliki lubang di gigi dan berencana melamar suatu pekerjaan, sebaiknya atasi dulu masalah tersebut dengan berkonsultasi ke dokter gigi. Jangan sampai gigi berlubang memengaruhi atau bahkan menggagalkan hasil tes kesehatan Anda. Bila ingin konsultasi ke dokter gigi lebih cepat dan mudah, gunakan LiveChat di aplikasi KlikDokter. FR/AYUGigi dan MulutGigi berlubang
Sakit gigi berlubang tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi juga memicu hilangnya nafsu makan. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu komplikasi berbahaya. Oleh karena itu, gigi berlubang perlu diatasi dengan penanganan yang tepat dan sesuai tingkat keparahannya. Penyebab umum gigi berlubang adalah plak. Plak berasal dari sisa makanan yang mengandung gula dan pati. Jika tidak dibersihkan, plak akan diubah menjadi asam oleh bakteri alami di dalam mulut. Zat asam tersebut bisa merusak enamel pelindung gigi dan membuat gigi berlubang. Gigi berlubang sering kali tidak menimbulkan rasa sakit. Rasa sakit biasanya baru muncul ketika lubang pada gigi tidak dirawat, semakin besar, dan memengaruhi saraf. Apabila sakit akibat lubang pada gigi tidak segera ditangani, hal ini bisa meningkatkan risiko komplikasi gigi berlubang, misalnya pembentukan nanah dalam gigi, sinusitis, bahkan infeksi yang meluas ke seluruh tubuh atau sepsis. Cara Mengatasi Sakit Gigi Berlubang Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sakit gigi berlubang, antara lain 1. Memberikan fluoride Jika lubang pada gigi masih dalam tahap awal dan tergolong ringan, perawatan dengan fluoride bisa dijadikan solusi untuk memperkuat dan memperbaiki enamel gigi yang rusak. Caranya adalah dengan mengoleskan fluoride dalam bentuk cair, busa, gel, atau pasta ke gigi selama beberapa menit. Kini, hampir seluruh pasta gigi dan obat kumur yang dijual bebas telah mengandung fluoride, sehingga langkah penanganan semakin mudah dilakukan. Namun, jika tidak efektif, dokter gigi biasanya memberikan pasta gigi atau obat kumur resep dengan kandungan fluoride yang lebih kuat. 2. Menambal gigi Dokter biasanya akan menambal gigi berlubang bila telah menimbulkan perubahan warna gigi, perubahan struktur gigi, rasa nyeri tiba-tiba tanpa sebab, serta nyeri saat mengonsumsi makanan dan minuman yang manis, dingin, atau panas. Untuk menambal gigi yang berlubang, dokter akan membuang bagian gigi yang rusak lebih dulu dengan cara dibor. Setelah itu, gigi akan ditambal menggunakan bahan, seperti perak, emas, resin komposit, atau porselen. 3. Menggunakan crown gigi Untuk kerusakan gigi yang lebih parah atau gigi rapuh, dokter biasanya akan membuatkan crown gigi khusus yang ditempatkan di atas gigi untuk menggantikan seluruh mahkota alami gigi. Mahkota buatan ini bisa terbuat dari emas, porselen, atau resin. 4. Melakukan perawatan saluran akar gigi Perawatan saluran akar gigi juga bisa dilakukan untuk mengatasi sakit gigi berlubang. Perawatan ini diperlukan apabila pembusukan sudah mencapai bagian dalam gigi atau pulpa. Perawatan saluran akar gigi dilakukan dengan membuang pulpa gigi yang sakit. Setelah bersih, dokter gigi dapat melakukan tambalan atau memberikan crown sehingga gigi tidak perlu dicabut. 5. Mencabut gigi Cabut gigi diperlukan jika perawatan saluran akar tidak membantu. Artinya, pada kondisi ini pembusukan di gigi sangat parah hingga tidak dapat dipulihkan dan harus dibuang. Gigi yang dicabut akan meninggalkan ruang atau celah yang memungkinkan gigi lainnya bergeser. Selain itu, gigi ompong atau yang sudah dicabut bisa menimbulkan sulit mengunyah. Oleh karena itu, jika memungkinkan, disarankan untuk membuat bridge atau rangkaian gigi palsu untuk menggantikan gigi yang dicabut tersebut. Untuk mencegah sakit gigi berlubang, penting untuk merawat kesehatan gigi dengan rutin membersihkan gigi minimal 2 kali sehari, mengurangi makanan atau minuman manis, serta membersihkan celah gigi dengan benang gigi secara rutin. Selain itu, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan ke dokter gigi minimal setiap 2 tahun sekali untuk orang dewasa dan setahun sekali untuk anak-anak. Jika Anda mengalami sakit gigi berlubang atau disertai gejala berupa sulit mengunyah, wajah bengkak, dan sulit membuka mulut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah infeksi parah.
Jakarta - Sewaktu masih kecil Anda pastinya sering mendengar bahwa gigi berlubang disebabkan oleh terlalu banyak makan permen dan cokelat. Ada juga yang mengatakan bahwa masalah kesehatan gigi tersebut disebabkan oleh makhluk tak kasat mata atau bahkan ulat kecil yang menggerogoti gigi Anda. Beberapa pernyataan tersebut ada yang hampir benar, namun ada juga yang benar-benar mitos. Faktanya gigi berlubang disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan kebersihan gigi dan mulut. Bukan sepenuhnya oleh makanan yang dikonsumsi atau bahkan ulat. Berlubangnya gigi dapat disebabkan oleh banyak hal. Bisa karena pola konsumsi yang tidak baik, kebiasaan mengabaikan kebersihan gigi dan mulut atau memang karena gigi rentan terhadap kerusakan. Paling umum ditemukan adalah masalah gigi berlubang karena pola konsumsi dan kurangnya kesadaran akan kebersihan gigi dan mulut. "Harus dipahami dulu sebab gigi berlubang adalah karena terkikisnya email gigi oleh zat asam yang merupakan hasil fermentasi karbohidrat, baik sukrosa, glukosa, laktosa dan lain-lain oleh bakteri buruk dalam mulut. Jadi gigi berlubang ini memang erat kaitannya dengan bakteri, kebersihan gigi dan makanan yang dikonsumsi," ujar drg. Dr. Mochamad Fahlevi Rizal, SpKGAK, praktisi kesehatan gigi yang juga merupakan pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Jika sisa-sisa makanan tidak dibersihkan dengan benar, bakteri buruk dapat menimbulkan plak. Sebuah lapisan lengket, berwarna hampir putih susu dengan tekstur tak beraturan yang menjadi tempat berlindung dan berkembang biak bakteri buruk di dalam mulut. Plak dapat dengan mudah terbentuk jika sisa-sisa makanan yang tertinggal tidak dengan segera dibersihkan. Ketika sisa makanan yang mengandung glukosa, sukrosa, laktosa dan lain-lain tinggal di dalam mulut, alias tidak dibersihkan, bakteri penyebab plak akan memfermentasinya menjadi zat asam. Email gigi akan dengan mudah terkikis oleh zat asam tersebut. Tanda awal gigi berlubang karies adalah munculnya bercak putih susu pada gigi. Artinya bagian email tersebut sudah terdemineralisasi. Nantinya akan berlanjut ke berlubangnya gigi. Lubang pada gigi juga tidak boleh didiamkan. Proses perusakan dapat melebar, lubang semakin besar dan dalam, dan akhirnya syaraf ikut terinfeksi. Timbul sakit gigi. Gigi berlubang sangat erat kaitannya dengan kesadaran akan kebersihan gigi dan seberapa optimal Anda membersihkan gigi. Tetapi sayangnya, di Indonesia kesadaran tersebut masih sangat minim. Akibatnya penderita sakit gigi yang disebabkan oleh gigi berlubang masih tinggi. Riset kesehatan nasional yang dilakukan pada tahun 2007 mengatakan 7 dari 10 penduduk Indonesia masih mengalami masalah kesehatan gigi ini. "Kebanyakan sebab yang ditemui, lagi-lagi itu. Frekuensi makan camilan sering, didominasi dengan makanan mengandung gula yang sifatnya tidak perlu untuk tubuh. Diimbangi juga dengan kurangnya kesadaran akan kebersihan gigi dan beberapa giginya memang sangat rentan berlubang," terangnya lagi. Sah-sah saja jika Anda memiliki hobi makan. Tetapi tentunya harus disertai dengan kedisiplinan menyikat gigi. Tentunya lebih baik mencegah daripada harus berobat ke dokter karena gigi sudah berlubang bukan? Anda akan menghabiskan banyak waktu dan banyak biaya. Idealnya menyikat gigi dilakukan dua kali sehari. Pagi hari setelah sarapan dan di malam hari. Sikat gigi dengan benar yaitu dengan arah ke atas dan ke bawah, mulai dari gusi hingga ke ujung permukaan gigi. Jika ingin hasil yang lebih sempurna, boleh saja melengkapi rutinitas menyikat gigi dengan berkumur menggunakan mouthwash berantiseptik. Sebagai pertimbangan pilihlah mouthwash dengan kandungan antiseptik alami, namun efektif menghalau kuman penyebab plak. Seperti LISTERINE, mouthwash dengan kandungan antiseptik alami yang mudah ditemui di pasaran. LISTERINE memiliki kandungan antiseptik berupa empat minyak atsiri yaitu thymol, eucalyptol, menthol dan methyl salicilate. Kombinasi keempatnya efektif menembus lapisan biofilm plak dan menghalau 99,9% mikroorganisme jahat di dalamnya. Kandungan fluoridenya dapat membantu memelihara kekuatan email gigi. Sementara, kandungan zinc membuat plak tidak mudah terbentuk pada gigi. Rutin berkumur dengan 20 ml cairan Listerine selama 30 detik, efektif mencegah masalah gigi yang disebabkan oleh plak seperti gigi berlubang, karang gigi, gangguan dan infeksi gusi serta bau mulut. Tentang Dokter Dr. Mochamad Fahlevi Rizal, drg., SpKGAK Dr. Mochamad Fahlevi Rizal, drg., SpKGAK. Praktisi kesehatan gigi yang menekuni perawatan kesehatan gigi anak. Mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar dan staf akademik di Departemen Pediatric Dentistry, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia. Selain itu juga membantu pelayanan kesehatan gigi sebagai tenaga medis di Meilia Hospital – Cibubur, RS. Islam Jakarta - Cempaka Putih dan Klinik Gedong. adv/adv
Perawatan gigi berlubang agar tidak semakin parah Beberapa cara merawat gigi berlubang berikut ini juga bisa Anda lakukan untuk mencegah dan menjaga kebersihan gigi untuk menghindari gangguan pada rongga mulut. 1. Memperbanyak konsumsi vitamin D Salah satu manfaat vitamin D yang penting adalah membangun gigi dan tulang yang kuat, sehingga hal ini bisa membantu Anda dalam mengatasi gigi berlubang. Vitamin D juga dapat membantu mencegah radang gusi karena bersifat antiinflamasi. Vitamin D akan mengatur penyerapan kalsium dalam tubuh sebagai nutrisi utama penyusun tulang dan gigi. Saat tubuh kekurangan vitamin D, tubuh Anda tidak akan mampu menyerap kalsium dari makanan secara memadai. Apabila hal ini terus terjadi, maka mungkin Anda akan mengidap penyakit gusi dan gigi melemah. Selain itu, vitamin D juga bertanggung jawab menciptakan jaringan sementum yang berfungsi mengikat gigi ke tulang pada mulut Anda. Gen yang mengontrol penyakit gusi periodontal juga diatur oleh reseptor yang dikendalikan vitamin D. Untuk mendapatkan asupan vitamin D yang cukup, Anda bisa memperolehnya melalui cahaya matahari pagi, ikan berlemak salmon, tuna, sarden, minyak ikan, kuning telur, hati sapi, jamur, dan suplemen vitamin D. 2. Meningkatkan asupan vitamin K1 dan K2 Vitamin K terbagi menjadi tiga macam, salah satunya adalah vitamin K1 dan vitamin K2 yang berperan penting dalam perawatan gigi berlubang. Vitamin K1 yang membentuk sekitar 75-90% asupan vitamin K ini bermanfaat untuk membentuk tulang dan gigi. Kekurangan vitamin K bisa membuat Anda rentan mengalami gusi berdarah. Sebuah studi pada Journal of Endodontics menyebut bahwa vitamin K2 bisa membantu kerja osteokalsin, yakni protein khusus yang memiliki kemampuan mendistribusikan kalsium dan fosfor untuk gigi dan tulang. Hasilnya, osteokalsin mampu mempertahankan dan menyembuhkan karies gigi dengan mengembalikan mineral gigi yang hilang. Sumber asupan vitamin K1 dalam makanan bisa Anda peroleh melalui bayam, brokoli, daun lobak, kale, sawi hijau, dan peterseli. Sementara, vitamin K2 bisa Anda peroleh secara alami melalui produk hewani dan fermentasi, seperti daging sapi, telur, mentega, dan keju. 3. Menghindari makanan penyebab gigi berlubang Selain kebersihan gigi yang buruk, seperti jarang sikat gigi dengan pasta gigi, asupan makanan yang biasa Anda konsumsi bisa meningkatkan risiko gigi berlubang. Beberapa jenis makanan yang perlu Anda hindari sebagai berikut ini. Gula dan karbohidrat. Kedua asupan nutrisi ini apabila berlebihan dapat membuat perubahan gula darah yang mengakibatkan penutupan aliran mineral pada gigi. Asam fitat. Senyawa yang merupakan pemblokir mineral dan penghambat enzim yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Asam fitat dapat Anda temukan dalam biji-bijian dan kacang-kacangan. Minyak sayur olahan. Ketika dipanaskan, radikal bebas yang diciptakan oleh panas akan menjadi sangat beracun. Minyak sayur olahan yang berbahaya jika dipanaskan ialah minyak jagung, minyak biji kapas, dan minyak kedelai. Makanan cepat saji. Gliserin yang terkandung dalam makanan cepat saji dapat menghambat kalsium dalam memineralisasi gigi Anda. 4. Minum air alkali air minum pH basa Banyak anak kecil yang mengalami gigi busuk pada usia dini. Pada usia tumbuh kembang, mereka kebanyakan minum dengan air yang mengandung asam. Meski sedikit, minum air dengan pH asam dapat membuat seseorang menderita kehilangan gigi pada tingkat yang mengkhawatirkan. Sebagai solusinya, Anda bisa memilih minum air alkali atau air minum basa dengan pH 8 atau lebih. Dengan mengonsumsi air minum pH basa, Anda dapat menetralkan asam di mulut yang memicu gigi berlubang. Air minum ini juga mendukung pertumbuhan gigi dan tulang yang lebih kuat. Sebuah studi menyebutkan asupan alkali bisa menimbulkan efek resorpsi tulang, yakni proses di mana sel-sel tulang lama akan dipecah dan diganti dengan baru. Hal ini tentu akan memperbaiki kepadatan dan kekuatan tulang, termasuk untuk perawatan masalah gigi berlubang. 5. Mencoba terapi oil pulling Pengobatan Ayurveda yang berasal dari India telah melakukan terapi oil pulling berabad-abad lamanya. Oil pulling adalah prosedur detoksifikasi dengan cara berkumur dengan satu sendok minyak selama 20 menit. Terapi ini biasanya menggunakan minyak kelapa, minyak biji bunga matahari, atau minyak biji wijen. Sebuah studi dalam jurnal Complementary Therapies In Medicine menunjukkan terapi oil pulling memiliki efektivitas yang hampir sama dengan obat kumur chlorhexidine untuk mengurangi plak penyebab gigi berlubang. Selain itu, prosedur detoks sederhana ini juga mampu membantu menyembuhkan masalah gigi, sakit kepala, hingga diabetes. Anda juga bisa membantu mencegah kerusakan gigi dengan rajin sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride. Bersihkan pula area sela-sela gigi dengan benang gigi dental floss dan berkumur dengan obat kumur. Lalu, kunjungi dokter gigi setiap enam bulan untuk pembersihan dan pemeriksaan guna menghindari masalah pada mulut dan gigi Anda. Booking dengan dokter gigi yang terdekat dari lokasi Anda.
gigi berlubang dapat lolos tes kesehatan